Bagaimana jadinya bila semua yang ada di museum menjadi hidup, seperti kisah penjaga malam museum Larry Daley yang diperankan aktor Ben Stiller dalam film Night at the Museum. Ia harus kepayahan menghadapi semua koleksi museum yang secara tiba-tiba hidup di setiap malam dan membuat semua kegaduhan hingga pagi menjelang. Begitu menariknya film fantasi ini seolah kita diajak bernostalgia hingga ke masa ratusan hingga ribuan tahun lalu, mewakili berbagai peradaban yang dikemas berada dalam satu ruang dan waktu yang sama. Namun itu hanya sebuah karya fiksi imajinatif, lalu pertanyaannya adalah bagaimana cara untuk menghidupkan museum dalam arti sesungguhnya.
27 September 2013
26 September 2013
Pelajar SMA/SMK Kembangkan Arsip Budaya (Koridor Timur, 26 September 2013)
POS
KUPANG.COM, KUPANG —
Pelajar atau siswa dari sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang dilibatkan dalam kegiatan pengembangan
arsip budaya daerah. Pelibatan bertujuan agar para siswa mengenal dan dapat
membuat sebuah proses kreatif cara mengembangkan asrisi secara sederhana dalam
bentuk petunjukan.
Hal ini disampaikan salah satu penggagas karya
Koteklema dan Ksatria Laut Lamalera, Hindra Setya Rini kepada Pos Kupang di
sela-sela acara pementasan atau pertunjukan Koteklema dan Ksatria Laut Lamalera
yang berlangsung di Aula Serba Guna UPT Museum Daerah NTT, Selasa
(24/9/2013).
Pertunjukan ini dilakoni oleh beberapa siswa SMA di Kota Kupang
yakni antara SMKN 1 Kota Kupang, SMAN 3 Kota Kupang, SMAK Giovani dan SMA
Muhammadiyah. Hadir pada pementasan ini, Kepala UPT Museum Daerah NTT, Drs. Leonardus Nahak,
M.S, Anton Lake, Wilson Therik serta sejumlah undangan.
Menurut Hindra, karya yang melibatkan siswa
SMA/SMK itu agar secara langsung maupun tidak langsung mengajak masyarakat agar
sadar dengan fungsi dari arsip budaya, sehingga dapat peduli terhadap
arsip-arsip budaya yang ada di NTT.
25 September 2013
Pelajar SMA/SMK Kembangkan Arsip Budaya (25 September 2013, Tribun Kupang)
POS
KUPANG.COM, KUPANG --
Pelajar atau siswa dari sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang dilibatkan dalam kegiatan pengembangan
arsip budaya daerah. Pelibatan bertujuan agar para siswa mengenal dan dapat
membuat sebuah proses kreatif cara mengembangkan arsip secara sederhana dalam
bentuk petunjukan.
Langganan:
Postingan (Atom)